Koperasi merupakan model lembaga ekonomi yang dapat dijadikan contoh oleh berbagai negara di dunia. Tidak hanya memberikan manfaat finansial bagi anggotanya, koperasi juga berperan dalam memperkuat pemberdayaan masyarakat. Beberapa negara memiliki kisah sukses koperasi yang dapat menjadi inspirasi.
Keberhasilan ini membuktikan bahwa koperasi mampu berkontribusi dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Berikut adalah beberapa contoh koperasi dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Melalui kisah mereka, koperasi bukan hanya sekadar entitas ekonomi, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial yang signifikan.
1. Koperasi Kasih Indonesia (KKI)
Koperasi Kasih Indonesia (KKI) didirikan pada awal 2011 oleh Leonardo Kamilius dengan visi menciptakan dampak sosial berkelanjutan. Berbeda dari model yang bergantung pada donatur, KKI menerapkan strategi bisnis mandiri. Fokus utama KKI adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pinjaman mikro dan edukasi keuangan. Selain itu, KKI mendukung UKM dengan akses permodalan dan pelatihan, membantu anggotanya keluar dari kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketimpangan sosial. Leonardo Kamilius membuktikan bahwa koperasi dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas.
2. Kopdit Mulia Kalibawang
Eka Setiawan, General Manager Kopdit Mulia, memulai karirnya sebagai staf administrasi pada 2001 dan naik ke posisi puncak pada 2017 berkat dedikasi dan kepemimpinannya. Di bawah arahannya, Kopdit Mulia berhasil menurunkan Non-Performing Loan (NPL) dari 19% dan meningkatkan aset dari Rp 4,6 miliar (2011) menjadi Rp 27,2 miliar. Strategi personal dan promosi efektifnya memperkuat kepercayaan anggota. Selain mengelola koperasi, Eka aktif dalam kegiatan sosial, seperti bantuan bencana dan beasiswa, menjadikan Kopdit Mulia semakin dikenal dan dipercaya masyarakat.
3. KKP ITB
Nana Rachmana Syambas, Ketua Koperasi KKP ITB, berhasil mentransformasi koperasi dari bisnis simpan pinjam menjadi usaha jasa dan produksi. Dengan prinsip transparansi dan kepercayaan, ia menurunkan suku bunga pinjaman dari 18% ke 10% serta menerapkan audit keuangan tahunan, menjadikan KKP ITB lebih bankable. Di bawah kepemimpinannya, KKP ITB mengembangkan berbagai bisnis, termasuk kantin mahasiswa, perumahan, dan penyewaan mobil. Sistem peremajaan kendaraan setiap empat tahun memastikan daya saing bisnis penyewaan. Hasilnya, bisnis simpan pinjam kini hanya 35-40% dari total usaha koperasi, dengan bisnis produksi dan jasa menjadi dominan. Selain itu, koperasi berkomitmen meningkatkan kesejahteraan anggota dengan berbagai inisiatif sosial, seperti sarapan gratis, diskon bahan pangan, dan jaminan kesehatan bagi pegawai ITB. Pendekatan ini memperkuat kepercayaan anggota dan menjadikan KKP ITB sebagai koperasi yang berkembang pesat serta berkelanjutan.
4. Koperasi Mondragon, Spanyol
Koperasi Mondragon merupakan salah satu koperasi tersukses di dunia dan menjadi inspirasi bagi banyak koperasi lainnya. Didirikan pada 1956, Mondragon bergerak di sektor industri, keuangan, dan pendidikan. Dengan lebih dari 80.000 pekerja, koperasi ini menjadi tulang punggung ekonomi di wilayah Basque, Spanyol, serta membuktikan bahwa koperasi dapat menciptakan kemandirian ekonomi.
5. Koperasi Zen-Noh, Jepang
Koperasi Zen-Noh, Induk Koperasi Pertanian Jepang, didirikan pada 1972 dan menaungi 10 koperasi tingkat provinsi, 43 koperasi tingkat khusus, serta 66 koperasi lainnya. Dengan lebih dari 4,4 juta anggota dan 12.557 karyawan, Zen-Noh menjadi salah satu koperasi pertanian terbesar di dunia. Pada 2005, Zen-Noh mencatat volume usaha lebih dari USD 63 miliar. Koperasi ini menekankan kualitas produk, seperti beras murni tanpa GMO dan penggunaan pupuk organik oleh petani anggotanya. Komitmen terhadap kualitas menjadikannya salah satu koperasi tersukses di dunia.
7. Koperasi Campina, Belanda
Campina merupakan salah satu koperasi sukses di dunia, terutama dalam industri makanan berbasis susu. Koperasi ini beranggotakan peternak dari Belanda, Belgia, dan Jerman, dengan produk yang dikenal luas, termasuk di Indonesia. Sebagai merek es krim ternama di Indonesia, Campina mengolah hingga 4,8 miliar kg susu per tahun. Produk-produknya telah dipasarkan ke 20 negara. Awalnya, Campina hanyalah koperasi kecil yang berdiri di Tungelroy, Belanda, sebelum berkembang menjadi pemain utama di industri susu global.
Kisah sukses berbagai koperasi telah membuktikan bahwa koperasi bukan sekadar institusi ekonomi, tetapi juga agen perubahan sosial yang berperan dalam meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan masyarakat. Melalui inovasi, dedikasi, dan kepemimpinan yang inspiratif, koperasi mampu menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial, termasuk di Indonesia.
Syncore Consulting memiliki pengalaman sejak tahun 2010 dalam penyusunan feasibility study, rencana strategis, dan master plan bagi Rumah Sakit dengan konsultan profesional dan tenaga ahli di bidangnya. Syncore Consulting menjadi pilihan pertama bagi Pentahelix (Pemerintah - Akademisi - Praktisi - Komunitas - Media) untuk mengatasi masalah manajemen maupun keuangan rumah sakit. Dengan metode ATMR (Asses - Treat - Monitor - Review), Syncore Consulting siap turut serta mengembangkan rumah sakit Anda untuk memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia.
Baca juga: Strategi Sukses dalam Mengelola Koperasi: Dari Pengelolaan hingga Pemasaran